A.
Pentingnya
Kesehatan Gigi Dan Mulut
Penyakit
tentang kesehatan gigi dan mulut menduduki tingkat pertama dari daftar 10 besar
penyakit yang paling sering dikeluhkan oleh masyarakat di Indonesia.
Persepsi dan perilaku masyarakat Indonesia terhadap kesehatan gigi dan mulut masih buruk. Ini terlihat dari masih besarnya angka karies gigi dan penyakit mulut di Indonesia yang cenderung meningkat.
Persepsi dan perilaku masyarakat Indonesia terhadap kesehatan gigi dan mulut masih buruk. Ini terlihat dari masih besarnya angka karies gigi dan penyakit mulut di Indonesia yang cenderung meningkat.
Sementara
itu, di Indonesia ada dua penyakit mulut yang sering dialami masyarakat yaitu
karies gigi dan penyakit periodental, karies gigi adalah sebuah penyakit
infeksi yang merusak struktur gigi.
Penyakit ini menyebabkan oleh gigi berlubang. Jika tidak ditangani, penyakit ini dapat menyebabkan rasa nyeri, penanggalan gigi, infeksi, dan berbagai kasus berbahaya bahkan mematikan.
Penyakit ini menyebabkan oleh gigi berlubang. Jika tidak ditangani, penyakit ini dapat menyebabkan rasa nyeri, penanggalan gigi, infeksi, dan berbagai kasus berbahaya bahkan mematikan.
B.
Fungsi Dan
Peran Gigi Pada Anak
Beberapa
fungsi dan peran gigi pada anak adalah :
1. Fungsi
Pengunyahan (mastikasi)
Anak
yang sering sakit gigi tentu akan malas untuk mengunyah makanan, hal ini
berdampak pada asupan gizi yang tentunya sangat dibutuhkan anak usia dini,
mengingat masa anak usia dini adalah masa emas, masa aktif pertumbuhan dan
perkembangan.
Disamping itu berdampak pula terhadap pertumbuhan rahang. Rahang tidak akan bertumbuh maksimal karena fungsi pengunyahan yang juga tidak maksimal, mengakibatkan gigi-gigi permanen penggantinya kekurangan ruang sehingga gigi berjejal (crowded), posisi gigi depan maju (prostrusi)
Disamping itu berdampak pula terhadap pertumbuhan rahang. Rahang tidak akan bertumbuh maksimal karena fungsi pengunyahan yang juga tidak maksimal, mengakibatkan gigi-gigi permanen penggantinya kekurangan ruang sehingga gigi berjejal (crowded), posisi gigi depan maju (prostrusi)
2. Fungsi
Bicara (fonetik)
Gigi
berperan dalam pengucapan huruf-huruf tertentu seperti F,V,S,Z,Th. Ketika gigi,
terutama gigi depan hilang/rusak berat maka pelafalan beberapa huruf akan
kurang tepat (cedal).
3. Fungsi
kecantikan (estetik)
Anak
usia dini dengan gigi utuh dan rapi akan terlihat semakin cantik/tampan. Yang
perlu dicermati adalah beban psikologis anak ketika teman-temannya mengolok
dengan sebutan „ompong‟ karena giginya gigis (rampant) dan
tinggal akar.
Fungsi mempertahankan ruang dalam lengkung gigi sebagai persiapan pertumbuhan gigi permanen sekaligus menentukan arah pertumbuhan gigi permanen.
Fungsi mempertahankan ruang dalam lengkung gigi sebagai persiapan pertumbuhan gigi permanen sekaligus menentukan arah pertumbuhan gigi permanen.
Gigi
susu karena suatu sebab terpaksa dicabut sebelum waktunya, maka gigi yang
terletak di depan/ belakangnya akan bergeser ke ruang bekas gigi yang dicabut.
Hal ini mengakibatkan gigi permanent kekurangan ruang untuk tumbuhnya kelak. Gigi permanent akan kehilangan penuntun arah, akibatnya gigi tumbuh dengan arah yang salah.
Hal ini mengakibatkan gigi permanent kekurangan ruang untuk tumbuhnya kelak. Gigi permanent akan kehilangan penuntun arah, akibatnya gigi tumbuh dengan arah yang salah.
C.
Faktor Yang
Mempengaruhi Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Anak
Banyak
sekali yang mempengaruhi kesehatan gigi, antara lain :
1. Gizi Makanan
Perlu kita
ketahui bahwa benih gigi seudah terbentuk waktu janin (embrio) berusia ½ bulan
dalam kandungan. Makananmakanan ini sudah tercakup dalam empat sehat lima
sempurna.
2. Jenis Makanan
Makanan
yang mudah lengket dan menempel digigit seperti permen dan coklat, makanan ini
sangat disukai oleh anakanak. Hal ini yang mengakibatkan gangguan.
Makanan tadi mudah tertinggal dan melekat pada gigi dan bila terlalu sering dan lama akan berakibat tidak baik. Makanan yang manis dan lengket tersebut akan bereaksi di mulut dan asam yang merusak email gigi.
Makanan tadi mudah tertinggal dan melekat pada gigi dan bila terlalu sering dan lama akan berakibat tidak baik. Makanan yang manis dan lengket tersebut akan bereaksi di mulut dan asam yang merusak email gigi.
3. Kebersihan
Gigi
Biasakanlah
anak-anak agar selalu menyikat giginya atau berkumur-kumur setiap selesai makan
atau sebelum tidur.
4. Kepekatan Air
Ludah
Pada
orang-orang yang mempunyai air ludah yang sangat pekat dan sedikit akan lebih
mudah giginya menjadi berlubang dibandingkan dengan air ludah yang encer dan
banyak, sebab pada anak yang beair ludah pekat dan sedikit maka sisa makanan
akan mudah menempel pada permukaan gigi.
5. Faktor Genetik
Selain
perawatan gigi susu, kerapihan gigi tetap pada anak usia dini juga dipengaruhi
oleh faktor keturunan.
Karena itu tak jarang ada anak yang kondisi gigi susunya baik namun gigi tetapnya berjejalan.
Karena itu tak jarang ada anak yang kondisi gigi susunya baik namun gigi tetapnya berjejalan.
D.
Peran
Orang Tua Dalam Menjaga Kesehatan Gigi Dan Mulut Anak
Orangtua
dapat mencoba cara mengenalkan dokter gigi kepada anak usia dini, yaitu dengan
mengajak anak ikut serta saat ibu atau ayahnya memeriksakan gigi. Cara ini juga
mengenalkan anak pada suasana ruangan dokter gigi, suara-suara mesin, dan
peralatan yang digunakan dokter.
Anak juga dapat melihat bagaimana ibu atau
ayahnya tetap tenang saat dokter gigi melakukan perawatan. Tak kalah penting
ialah memilih dokter gigi anak yang memahami dan mendapat pendidikan bagaimana
membuat anak-anak nyaman saat ke dokter gigi.
Misalnya, dokter yang menyediakan
ruang tunggu berisi buku dan mainan, serta mengisi dinding ruangan dengan
gambar-gambar yang menarik dan disukai anak usia dini.
Selain
itu, orangtua harus memerhatikan pola makan anak usia dini. Jangan terlalu
sering memberi anak makanan yang manis dan lengket. Sebab, makanan jenis ini
mudah tertinggal dan melekat pada gigi, dan bila terlalu sering serta lama akan
berakibat tidak baik.
Makanan manis dan lengket tersebut akan bereaksi di dalam
mulut dan membentuk asam yang merusak email gigi. Hal ini akan mengakibatkan
timbulnya gangguan, seperti gigi berlubang atau yang dikenal sebagai karies.
Pemeliharaan
kesehatan anak usia dini terutama berumur di bawah lima tahun masih bergantung
kepada orangtua. Orangtua, terutama ibu, mempunyai peran yang sangat dominan
dalam upaya pecegahan penyakit gingivitis ataupun penyakit mulut lainnya.
Peran
ibu dalam upaya meningkatkan kesehatan gigi dan mulut anak usia dini dapat
dilihat dari sikap dan perhatiannya terhadap perawatan gigi dan mulut anaknya.
Usaha
untuk mencegah kerusakan gigi tentunya tidak dilakukan dengan mengurangi
pemberian susu kepada anak usia dini.
Mengingat penyebab utama timbulnya karies gigi dan gingivitis adalah plak, upaya yang dapat dilakukan ialah membersihkan plak dari permukaan gigi.
Upaya tersebut dapat berupa penyikatan gigi, kumur-kumur, dan pembersihan gigi dengan kapas atau kain basah pada balita.
Mengingat penyebab utama timbulnya karies gigi dan gingivitis adalah plak, upaya yang dapat dilakukan ialah membersihkan plak dari permukaan gigi.
Upaya tersebut dapat berupa penyikatan gigi, kumur-kumur, dan pembersihan gigi dengan kapas atau kain basah pada balita.
Apabila
anak sudah agak besar, orangtua harus dapat membantu anak untuk memulai
rutinitas menggosok gigi.
Caranya dengan mengajari dan memberi contoh bagaimana cara memegang sikat gigi dan menggosok gigi dengan benar.
Caranya dengan mengajari dan memberi contoh bagaimana cara memegang sikat gigi dan menggosok gigi dengan benar.
Kebersihan gigi dan
mulut hanya dapat dicapai dengan menyikat gigi secara benar, rutin, dan teratur
setiap hari, terutama menjelang tidur, agar permukaan gigi terbebas dari plak.
E.
Peran
Seorang Guru Untuk Membantu Meningkatkan Derajat Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Anak
Sebagai
seorang pendidik memegang peranan penting dalam pemberian informasi baik kepada
anak maupun wali murid tentang pemeliharaan gigi susu dan dalam mencegah
kerusakan gigi.
Hal ini akan membantu dalam mencegah atau mencegah kebiasaan
yang tidak normal dan merencanakan koreksi yang diperlukan untuk setiap
ketidaknormalan yang mungkin mempengaruhi pertumbuhan di masa depan.
Disaat seorang anak masih kecil, fokus dari para guru/ pendidik untuk anak-anak meliputi:
Disaat seorang anak masih kecil, fokus dari para guru/ pendidik untuk anak-anak meliputi:
1. Penjagaan kesehatan mulut sejak dini,
2. Menekankan cara menyikat gigi yang benar, floss, dan
pentingnya fluoride terutama untuk anak usia dini,
3. Menanamkan kebiasaan makan yang sehat, seperti bayi
seharusnya tidak diperbolehkan untuk tertidur dengan botol minum didalam mulut
mereka dan lain-lain
4. Biasanya para guru/ pendidik akan mengadakan sebuah
promosi kesehatan pada ibu-ibu hamil atau para ibu yang memiliki anak usia
balita.
Apabila gigi primer (gigi susu) dipelihara dengan baik maka gizi yang baik, perkembangan bicara dan ruang untuk pertumbuhan gigi permanen akan berjalan lancar.
Peran guru/ dokter gigi bagi anak usia dini berubah ketika anak-anak memasuki masa remaja. Menyadari pentingnya penampilan dan citra diri.
Apabila gigi primer (gigi susu) dipelihara dengan baik maka gizi yang baik, perkembangan bicara dan ruang untuk pertumbuhan gigi permanen akan berjalan lancar.
Peran guru/ dokter gigi bagi anak usia dini berubah ketika anak-anak memasuki masa remaja. Menyadari pentingnya penampilan dan citra diri.
Dari
Berbagai Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar