Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kesehatan
“Health is not everything but without
health everything is nothing” artinya “Kesehatan bukanlah segalanya tetapi tanpa kesehatan segalanya bukan apa-apa”. Slogan di
atas sangatlah tepat untuk menjadi cerminan perilaku kita sehari-hari, karena
betapa ruginya kita semua jika dalam keadaan sakit. Waktu produktif kita
menjadi berkurang, belum lagi biaya berobat yang semakin mahal menjadi beban
bagi keluarga dan sanak saudara kita.
Menurut Hendrik L. Blumm, terdapat 4
faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat, yaitu: faktor perilaku,
lingkungan, keturunan dan pelayanan kesehatan.
1. Faktor Genetik
Faktor ini
paling kecil pengaruhnya terhadap kesehatan perorangan atau masyarakat
dibandingkan dengan faktor yang lain. Pengaruhnya pada status kesehatan
perorangan terjadi secara evolutif dan paling sukar di deteksi. Untuk itu perlu
dilakukan konseling genetik. Untuk kepentingan kesehatan masyarakat atau
keluarga, faktor genetik perlu mendapat perhatian dibidang pencegahan
penyakit.
Misalnya seorang
anak yang lahir dari orangtua penderita diabetas melitus akan mempunyai resiko
lebih tinggi dibandingkan anak yang lahir dari orang tua bukan penderita DM.
Untuk upaya pencegahan, anak yang lahir dari penderita DM harus diberi tahu dan
selalu mewaspadai faktor genetik yang diwariskan orangtuanya .
Oleh karenanya,
ia harus mengatur dietnya, teratur berolahraga dan upaya pencegahan lainnya
sehingga tidak ada peluang faktor genetiknya berkembang menjadi faktor resiko
terjadinya DM pada dirinya. Jadi dapat di umpamakan, genetik adalah peluru
(bullet) tubuh manusia adalah pistol (senjata), dan lingkungan/prilakun manusia
adalah pelatuknya (trigger).
Semakin besar
penduduk yang memiliki resiko penyakit bawaan akan semakin sulit upaya
meningkatkan derajat kesehatan. Oleh karena itu perlu adanya konseling
perkawinan yang baik untuk menghindari penyakit bawaan yang sebenarnya dapat
dicegah munculnya. Akhir-akhir ini teknologi kesehatan dan kedokteran semakin
maju. Teknologi dan kemampuan tenaga ahli harus diarahkan untuk meningkatkan
upaya mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
2. Faktor Pelayanan
Kesehatan
Ketersediaan
pelayanan kesehatan, dan pelayanan kesehatan yang berkualitas akan berpengaruh
terhadap derajat kesehatan masyarakat. Pengetahuan dan keterampilan petugas
kesehatan yang diimbangi dengan kelengkapan sarana/prasarana, dan dana akan
menjamin kualitas pelayanan kesehatan.
Pelayanan
seperti ini akan mampu mengurangi atau mengatasi masalah kesehatan yang
berkembang di suatu wilayah atau kelompok masyarakat. Misalnya, jadwal
imunisasi yang teratur dan penyediaan vaksin yang cukup sesuai dengan
kebutuhan, serta informasi tentang pelayanan imunisasi yang memadai kepada
masyarakat akan meningkatkan cakupan imunisasi.
Cakupan
imunisasi yang tinggi akan menekan angka kesakitan akibat penyakit yang bisa
dicegah dengan imunisasi. Saat ini pemerintah telah berusaha memenuhi 3 aspek
yang sangat terkait dengan upaya pelayanan kesehatan, yaitu upaya memenuhi
ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan dengan membangun Puskesmas, Pustu,
Bidan Desa, Pos Obat Desa, dan jejaring lainnya. Pelayanan rujukan juga
ditingkatkan dengan munculnya rumah sakit-rumah sakit baru di setiap Kab/Kota
3.
Faktor Prilaku Masyarakat
Faktor ini
terutama di negara berkembang paling besar pengaruhnya terhadap munculnya
gangguan kesehatan atau masalah kesehatan i masyarakat .Tersedianya jasa
pelayanan kesehatan (health service) tanpa disertai perubahan tingkah laku
(peran serta) masyarakat akan mengakibatkan masalah kesehatan tetap potensial
berkembang di masyarakat.
Misalnya,
Penyediaan fasilitas dan imunisasi tidak akan banyak manfaatnya apabila ibu-ibu
tidak datang ke pos-pos imunisasi. Perilaku ibu-ibu yang tidak memanfaatkan
pelayanan kesehatan yang sudah tersedia adalah akibat kurangnya pengetahuan
ibu-ibu tentang manfaat imunisasi dan efek sampingnya.
Pengetahuan
ibu-ibu akan meningkat karena adanya penyuluhan kesehatan tentang imunisasi
yang di berikan oleh petugas kesehatan. Perilaku individu atau kelompok
masyarakat yang kurang sehat juga akan berpengaruh pada faktor lingkungan yang
memudahkan timbulnya suatu penyakit.
Perilaku yang
sehat akan menunjang meningkatnya derajat kesehatan, hal ini dapat dilihat dari
banyaknya penyakit berbasis perilaku dan gaya hidup. Kebiasaan pola makan yang
sehat dapat menghindarkan diri kita dari banyak penyakit, diantaranya penyakit
jantung, darah tinggi, stroke, kegemukan, diabetes mellitus dan lain-lain.
Perilaku/kebiasaan memcuci tangan sebelum makan juga dapat menghindarkan kita
dari penyakit saluran cerna seperti diare dan lainnya.
4.
Faktor Lingkungan
Lingkungan yang
mendukung gaya hidup bersih juga berperan dalam meningkatkan derajat kesehatan.
Dalam kehidupan di sekitar kita dapat kita rasakan, daerah yang kumuh dan tidak
dirawat biasanya banyak penduduknya yang mengidap penyakit seperti:
gatal-gatal, infeksi saluran pernafasan, dan infeksi saluran pencernaan.
Penyakit demam
berdarah juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Lingkungan yang tidak bersih,
banyaknya tempat penampungan air yang tidak pernah dibersihkan memyebabkan perkembangan
nyamuk aedes aegypti penyebab demam berdarah meningkat. Hal ini menyebabkan
penduduk si sekitar memiliki resiko tergigit nyamuk dan tertular demam
berdarah.
Untuk
menganalisis program kesehatan dilapangan, paradigma H.L.Blum dapat
dimanfaatkan untuk mengidentifikasi dan mengelompokkan masalah sesuai dengan
faktor-faktor yang berpengaruh pada status kesehatan masyarakat.
Analisis ke 4 faktor tersebut perlu
dilakukan secara cermat sehingga masalah kesmas dan masalah program dapat di
rumuskan dengan jelas. Analisis ke 4 faktor ini adalah bagian dari analisis
situasi (bagian dari fungsi perencnaan)untuk pengembangan program kesehatan di
suatu wilayah tertentu.
Dari Berbagai Sumber