A.
Pengelolaan
Peran Serta Masyarakat
1.
Defenisi
Peran Serta Masyarakat
Peran
serta masyarakat adalah proses dimana individu ,keluarga ,lembaga, lembaga
swadaya masyarakat ,dunia usaha dan masyarakat luas pada umumnya:
·
Mengambil tanggung jawab atas kesehatan
dan kesejahteraan dirinya sendiri,keluarga dan masyarakat
·
Mengembangkan kemampuan untuk
berkontribusi dalam upaya peningkatan kesehatan mereka sendiri dan masyarakat
sehingga termotivasi untuk memecahkan berbagai masalah kesehatan yang di
hadapinya
·
Menjadi perintis pembangunan kesehatan
dan memimpin dalam perkembangan kegiatan masayarakat dibidang kesehatan yang
dilandasi dengan semangat gotng-royang
Baca Juga : 8 Hal Yang Bisa Membuat
Mata Rusak
2.
Tujuan
Peran Serta Masyarakat
Tujuan
peran serta masyarakat adalah tujuan program peran serta masyarakat yang
meningkatkan peran dan kemandirian dan kerja sama dengan lembaga-lembaga non
pemerintah yang memiliki visi sesuai meningkatkan kuantitas dan kualitas
kelembagaan dan organisasi non pemerintah dan masyarakat, memperkuat peran
aktif masyarakat dalam setiap tahap dalam proses pembangunan melalui
peningkatan jaringan kemitraan dengan masyarakat.
3.
Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Peran Serta Masyarakat
1. Manfaat
kegiatan yang dilakukan
Jika
kegiatan yang dilakukan memberikan manfaat yang nyata dan jelas bagi masyarakat
maka kesediaan masyarakat untuk berperan serta menjadi lebih besar
2. Adanya
Kesempatan
Kesediaan
juga dipengaruhi oleh adanya kesempatan atau ajakan untuk berperan serta dan masyarakat
melihat memang ada hal-hal yang berguna dalam kegiatan yang akan di lakukan
3. Memiliki
Keterampilan
Jika
kegiatan yang dilaksanakan membutuhkan keterampilan tertentu dan orang
mempunyai keterampilan sesuai dengan keterampilan tersebut maka orang tertarik
untuk berperan serta
4. Rasa
Memiliki
Rasa
memiliki suatu akan tumbuh jika sejak awal kegiatan masyarakat sudah diikut
sertakan jika rasa memiliki ini bisa di tumbuh kembangkan dengan baik maka
peran serta akan dapat di lestarikan
5. Faktor
Tokoh Masyarakat
Jika
dalam kegiatan yang diselenggarakan masyarakat melihat bahwa tokoh-tokoh
masyarakat atau pimpinan kader yang disegani ikut serta maka mereka akan
tertarik pula berperan serta.
B.
Pengorganisasian
Masyarakat
1.
Defenisi
Pengorganisasian Masyarakat
·
Menurut
Siagian Pengorganisasian adalah : keseluruhan pengelompokan orang-orang,
alat-alat, tugas, tugas, kewenangan dan tanggung jawab sedemikian rupa sehingga
tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kegiatan kesatuan
yang telah ditetapkan.
·
Drs.H. Malayu S. P. Hasibuan
Pengorganisasian adalah : suatu proses penentuan,pengelompokan,dan pengaturan bermacam-macam
aktifitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan, menempatkan orang-orang pada
setiap aktifitas ini, menyediakan alat-alat yang diperlukan, menetapkan wewenang
yang secara relatif didelegasikan kepada setiap individu yang akan melakukan aktifitas-aktifitas
tersebut.
·
Menurut “Ross Murray” Pengorganisasian
Masyarakat adalah : Suatu proses dimana masyarakat dapat mengidentifikasi kebutuhan
– kebutuhan dan menentukan prioritas dari kebutuhan – kebutuhan tersebut, dan
mengembangkan keyakinan untuk berusaha memenuhi kebutuhan – kebutuhan sesuai
dengan skala prioritas berdasarkan atas sumber – sumber yang ada dalam
masyarakat sendiri maupun yang berasal dari luar dengan usaha secara gotong
royong.
2.
Model
Pengorganisasian Masyarakat
Ada
tiga model yang dipergunakan dalam pengorganisasian komunitas, yaitu sebagai
berikut :
1. Locality Development
Model
ini lebih menekankan pada peran serta seluruh masyarakat untuk mandiri.
Prinsipnya adalah keterlibatan langsung masyarakat, melayani sendiri, membantu
diri sendiri dalam penyelesaian masalah, dan mengembangkan keterampilan
individual/kelompok dalam proses pemecahan masalah. Peran tenaga kesehatan
dalam model ini adalah sebagai pendukung, fasilitator, dan pendidik (guru).
2. Social Planning
Model
ini lebih menekankan pada perencanaan para ahli dan menggunakaan birokrasi.
Kepuusan komunitas didasarkan pada fakta / data yang dikumpulkan, dibuat
keputusan secara rasional.
Penekanan
pada penyelesaian masalah bukan proses – pengambilan keputusan harus cepat dan
berorientasi pada tujuan / hasil. Model ini menggunakan pendekatan langsung
(perintah) dalam rangka untuk megubah masyarakat, dengan penekanan pada
perencanaan.
Peran
tenaga kesehatan dalam model ini adalah sebagai fasilitator, pengumpulan
fakta/data, serta menganalisis dan melaksanakan program implementasi.
3. Social Action
Model
ini lebih focus pada korban. Fokus pada model ini adalah mengubah komunitas
pada polarisasi /pemusatan isu yang ada di komunitas dengan menggunakan
konflik/konfrontasi antara penduduk dan pengambilan keputusan/kebijakan.
Penekanan
pada proses atau tujuan . fokus utamanya mentransfer kekuatan pada tingkat
kelompok. Peran tenaga kesehatan sebagai aktivis, penggerak dan negosiator.
3.
Cara
Pengorganisasian Masyarakat
Tahap
– tahap pengorganisasian Masyarakat yaitu:
1. Persiapan
Sosial
Tujuan
persiapan sosial adalah meningkatkan partisipasi atau peran serta masyarakat
sejak awal kegiatan sampai dengan perencanaan program, pelaksanaan kegiatan,
dan pengembangan kesehatan masyarakat.
Ada dua pendekatan dalam partisipasi
masyarakat, antara lain sebagaia berikut :
a. Pendidikan
Partisipasi.
Dalam
kegiatan ini komunitas dilibatkan dalam perencanan, penyelesaian masalah,
tetapi biasanya dengan pendekatan ini proses perubahan lambat. Namaun
keuntungannya, kelompok/masyarakat merasa memiliki dan komunnitas berubah,
dalam jangka waktu yang panjang.
b. Pendidikan
Langsung (Perintah).
Dalam
pendekatan ini proses berubah ditentukan oleh kekuatan luar, proses berubah
berjalan cepat. Namun kerugiannya, masyarakat merasa memiliki dan perubahan
hanya berlangsung dalam jangka pendek. Kegiatan – kegiatan dalam persiapan
sosial ini lebih ditingkatkan kepada persiapan – persiapan yang harus dilakukan
baik aspek teknis, administrative, dan program – program kesehatan yang akan
dilaksanakan.
Dalam
tahap persiapan sosial ada tiga kegiatan yang harus dilakukan, antara lain
sebagai berikut.
1) Pengenalan
Masyarakat.
Tahap
ini dapat dilakukan melalui jalur formal – sebagai pihak yang bertanggung jawab
secara teknis, administrative dan birokratif terhadap suatu wilayah yang akan
dijadikan daerah binaan.
Pendekatan
terhadap informal leader umumnya melalui pemerintahan setempat yang bertanggung
jawab terhadap wilayah tersebut dan pusat kesehatan masyarakat atau instansi
terkait yang bertanggung jawab dalam bidang kesehatan masyarakat.
Pendekatan
ini diawali dengan surat permintaan daerah binaan yang akan dijadikan
lahan praktik dan dilengkapi proposal rencana pembinaan. Selanjutnya,
mengadakan pendekatan dengan tokoh-tokoh di wilayah tersebut.
2) Pengenalan
Masalah.
Untuk
dapat mengenal masalah kesehatan masyarakat secara menyeluruh, dapat dilakukan
survey kesehatan masyarakat dalam ruang lingkup terbatas, sehingga masalah –
masalah yang dirumuskan benar – benar masalah yang menjadi kebutuhan masyarakat
setempat.
Oleh
karena itu, keterlibatan masyarakat sangat diperlukan, sehingga mereka
menyadari sepenuhnya masalah yang mereka hadapi dan mereka sadar bagaimana cara
mengatasi masalah tersebut.
Masalah
yang ditemukan pada tahap ini tentunya tidak hanya satu masalah, sehingga perlu
disusun skala prioritas penanggulangan masalah bersama – sama masyarakat formal
dan informal.
3) Penyadaran
masyarakat.
Tujuan
tahap ini adalah menyadarkan masyarakat agar mereka :
·
Menyadari masalah- masalah kesehatan dan
ketenaga kesehatanan yang mereka hadapi;
·
Secara sadar mereka ikut berpartisispasi
dalam kegiatan penanggualangan masalah kesehatan dan ketenaga kesehatanan yang
mereka hadapi;
·
Tahu cara memenuhi kebutuhan upaya
pelayanan kesehatan dan ketenaga kesehatanan sesuai denngan potensi dan sumber
daya yang ada pada mereka.
2. Pelaksanaan
Setelah
rencana penanggulangan masalah disusun dalam mini lokakarya atau musyawarah
masyarakat desa, maka langkah selanjutnya adalah melaksanakan kegiatan sesuai
dengan perencanaan yang telah disusun.
Beberapa
hal yang harus dipertimbangkan dalam pelaksanaan kegiatan penanggulangan
masalah kesehatan masyarakat adalah :
1) Pilihlah
kegiatn yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
2) Libatkan
peran serta masyarakat secara aktif dalam upaya penanggulangan masalah.
3) Kegiatan
disesuaikan dengana kemampuan, waktu dan sumber daya yang tersedia di
masyarakat.
4) Tumbuhkan
rasa percaya diri masyarakat bahwa mereka mempunyai kemampuan dalam
penanggulangan masalah.
Dalam
tahap ini, salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk memecahkan masalah
adalah penyuluhan kesehatan untuk menanggulangi masalah sesuai dengan skala
prioritas masalah.
Agar
penyuluhan tersebut mudah dipahami masyarakat, maka petugas kesehatan
atau mahasiswa tenaga kesehatan komunitas harus membuat Satuan Acara
Pembelajaran (SAP) disertai lampiran materi penyuluhan dan leaflet.
3. Evaluasi
Penilaian
dapat dilakukan setelah pelaksanaan dijalankan dalam jangka waktu tertentu.
Penilaian dapat dilakukan dalam dua cara yaitu:
1) Selama
kegiatan berlangsung (penilaian formatif), penilaian ini dilakukan untuk
melihat apakah pelaksanaan kegiatan yang dijalankan sesuai perencanaan
penanggulangan masalah yang disusun. Penilaian ini juga dapat dikatakan
monitoring, sehingga dapat diketahui perkembangan hasil yang akan dicapai.
2) Setelah
program selesai dilaksanakan (penilaian sumatif), penilaian ini dilakukan
setelah melalui jangka waktu tertentu dari kegiatan yang dilakukan. Penilaian
ini disebut juga penilaian pada akhir program, sehingga dapat diketahui apakah
tujuan atau target dalam pelayanan kesehatan dan ketenaga kesehatanan telah
tercapai atau belum.
4. Perluasan
Perluasan
merupakan pengembangan dari kegiatan yang akan dilakukan. Perluasan dapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1) Perluasan
kuantitatif, yaitu perluasan dengan menambah jumlah kegiatan yang akan
dilakukan, apakah pada wilayah setempat atau di wilayah lainnya sesuai dengan
kebutuhan masyarakat.
2) Perluasan
kualitatif, yaitu: perluasan dengan meningkatkan mutu atau kualitas kegiatan
yang telah dilaksanakan , sehingga dapat meningkatkan kepuasan dari masyarakat
yang dilayani.
Sumber
:
http://srilestarihandayani.blogspot.com/p/84-pembinaan-peran-serta-masyarakat.html
http://galuhsesika.blogspot.com/p/penggerakan-peran-serta-masyarakat.html
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/01/10/konsep-dasar-manajemen-peran-serta-masyarakat/
http://vivaldivena.wordpress.com/2008/08/21/pengembangan-pengorganisasian-masyarakat/
http://dynaastriana.wordpress.com/2013/05/13/fungsi-pengorganisasian/
http://dennyimamazhari.wordpress.com/2012/10/31/07-pengorganisasian-komunitas-dan-masyarakat/
http://dhanwaode.wordpress.com/2011/03/03/konsep-pengorganisasian-masyarakat-dalam-ketenaga
kesehatanan-komunitas/
No comments:
Post a Comment