Penyakit Pada Telinga dan Cara Merawat Telinga



 A.   Gangguan Kesehatan Pada Telinga
1.     Othematoma
Penyakit ini juga sering disebut dengan penyakit bunga kol, penyakit ini disebabkan oleh kelainan genetis. 

Penderita penyakit othematoma tidak memiliki aurikel dan kanal auditori sejak lahir.

Othematoma

Penyakit pada telinga yang satu ini ditandai dengan adanya gangguan tulang rawan pada daun telinga dan biasanya disertai pendarahan. 

Akibat munculnya jaringan yang berlebih pada daun telinga, othematoma menyebabkan bentuk telinga penderita ikut mengalami perubahan.



2.     Neuroma Akustikus
Yang kedua adalah neuroma akustikus, ini adalah penyakit tumor yang menyerang sarap penghubung telinga dengan otak. 

Gejala awal seseorang yang mengalami penyakit neuroma akustikus adalah gangguan pendengaran, telinga berdengung dan juga hilangnya keseimbangan karena penyakit ini juga menyerang otak.

3.     Meniere
Penyakit pada telinga selanjutnya adalah meniere. Meniere merupakan penyakit pada telinnga yang menyerang bagian dalam alat indera ini. 

Hal ini terjadi karena kantung endolimfatikus mengalami pembengkakan akibat penumpukan cairan yang ada di dalam telinga.

Gejala awal yang perlu Anda waspadai adalah tinnitus atau telinga berdengung, gangguan pendengaran serta kepala terasa pusing. 

Biasanya penyakit ini hanya menyerang satu telinga saja, namun tidak menutup kemungkinan jika kedua telinga juga dapat terserang meniere.

4.     Perikondritis
Perikondritis sebenarnya hampir sama dengan othematoma yaitu penyakit talinga yang menyerang tulang rawan telinga. 

Namun yang membedakan adalah othematoma disebabkan oleh genetis sedangkan perikondritis disebabkan oleh adanya infeksi.

Infeksi tersebut dapat disebabkan karena bisul yang pecah di telinga, luka ataupun gigitan serangga. Penyakit ini biasanya disertai dengan keluarnya nanah dan juga pendarahan di telinga penderita.

5.     Labirintitis
Penyakit pada telinga berikutnya adalah labirinitits. Faktor utama dari penyakit ini adalah gegar otak, alergi dan juga infeksi. 

Beberapa gejala yang mungkin ditimbulkan akibat penyakit ini adalah vertigo, mual, muntah, pendengaran berjurang dan juga telinga berdengung.

6.     Otitis Media
Otitis media adalah penyakit yang menyebabkan telinga bagian tengah mengalami peradangan. 

Penyakit ini biasanya disebabkan oleh adanya infeksi disaluran pernapasan seperti di tenggorokan.

Virus dan bakteri penyebab infeksi tersebut akan menyebar dan melewati saluran eustachius. 

Sehingga hal ini akan menyebabkan gangguan berupa peradangan, pembengkakan saluran hingga gangguan pendengaran.

7.     Tinnitius
Tinnitus adalah penyakit telinga ringan yang cukup mengganggu penderitanya. Gejala tinnitus berupa bunyi berdengung, berdesir, dan sebagainya.

Biasanya penyakit ini akan menghilang begitu saja tanpa disadari oleh penderitanya. 

Akan tetapi tinnitus yang tidak diobati akan memicu tumor telinga, tetapi hal ini sangat jarang terjadi.

Beberapa bunyi memang wajar didengar dari dalam telinga. Biasanya bunyi tersebut adalah bunyi pergerakan kotoran telinga. 

Umumnya bunyi ini tidak terdengar karena kita biasa hidup di tempat bising dengan segala bunyi-bunyian. 

Akan tetapi ketika kita berada di tempat sunyi, bunyi dalam telinga akan terdengar jelas.

Untuk memahami apa penyebab tinnitus pada telinga pasiennya, seorang dokter THT akan melaksanakan sejumlah tes pendengaran dan memeriksa riwayat kesehatan dan lingkungan hidup pasiennya. Setelah diketahui penyebabnya, dokter akan memberi rekomendasi-rekomendasi tertentu yang sesuai.

B.   Cara Merawat Telinga
Berikut tips menjaga telinga tetap sehat :
1.     Janganlah mengorek kotoran telinga menggunakan cotton bud
Karena hal ini bukannya membersihkan kotoran, melainkan semakin mengotorkan telinga. Kotoran akan semakin masuk kedalam telinga. 

Telinga memiliki mekanisme sendiri yang secara otomatis akan mengeluarkan kotorannya. 

Bagi umat Islam berwudhu’ merupakan perawatan terhadap telinga yang sempurna.

2.     Mengunyah makanan dengan baik juga sangat penting, karena gerakannya membantu dalam proses pengeluaran kotoran telinga. Untuk merasakan secara detail, cobalah mengunyah permen karet

3.     Sesekali cobalah melakukan terapi lilin, karena akan sangat membersihkan kotoran-kotoran yang ada ditelinga. 

    Pelajari bagaimana cara melakukan terapi lilin, lalu anda bisa mencobanya sendiri dirumah.

4.    Jangan pernah menggaruk telinga ketika terasa gatal. Rasa gatal bisa diakibatkan oleh eksim atau psoriasis, segera ke dokter untuk mendapatkan pengobatan.

5.     Tiap jenis infeksi pada telinga membutuhkan penanganan dari dokter ahli.
Ada 2 jenis infeksi, yakni pada telinga luar dan telinga tengah. Untuk bagian luar umumnya terjadi karena terkena air kotor. Telinga menjadi sakit, bengkak, atau bahkan bernanah.

Biasanya, diobati dengan tetesan antibiotik. Sementara itu, untuk bagian tengah, terkadang bisa berdampak buruk pada gendang telinga. 

Gendang telinga bisa pecah. Biasanya, penderita diberi resep tablet antibiotik selain menggunakan resep obat tetes.

6.     Rasa nyeri yang muncul bukan semata-mata karena telinga Anda bermasalah, tetapi bisa karena Anda menderita radang tenggorokan atau nyeri sendi leher. Tapi, saat Anda merasa nyeri di telinga, ada baiknya Anda konsultasikan pada dokter.

7.     Saat melakukan perjalanan dengan pesawat pun telinga terkadang terasa sakit. Untuk mengurangi rasa sakit itu, Anda bisa menutup hidung dan meniup telinga dengan lembut. Atau menguap pun terkadang menjadi solusi.

8.     Tidak Perlu Terlalu Bersih
Tidak selamanya bersih itu baik, apalagi untuk telinga Anda, seperti misalnya lapisan minyak atau serumen yang terdapat di sekitarnya. 

Walau lengket, serumen sebenarnya berfungsi untuk mengikat debu, bahkan serangga kecil yang mencoba masuk ke dalam telinga Anda. 
Secara normal, serumen akan mongering secara otomatis, dan dikeluarkan secara perlahan. Serumen yang mongering inilah yang sering dianggap sebagai kotoran telinga.

Jika Anda ingin membersihkannya, lakukan saja seminggu sekali. Membilasnya dengan air bersih saat mandi sudah cukup. 

Kalau terlalu sering justru membuat telinga menjadi kering, iritasi dan gatal. Bahkan membuat telinga lebih sensitive dan menghasilkan lebih banyak serumen yang berakibat buruk bagi pendengaran.

9.     Perawatan Rutin
Jika Anda merasa ada yang tak beres dengan telinga Anda, seperti terdengar bunyi-bunyi atau benda yang bergerak di dalam telinga saat menggerakkan kepala, sebaiknya segera berkunjung ke dokter spesialis THT.

Begitu pula, saat Anda ingin membersikan bagian dalam telinga. Lakukan pemeriksaan rutin setidaknya satu tahun sekali. 

Selain menjaga kebersihannya, hal ini juga bermanfaat untuk mengetahui kondisi kesehatan telinga Anda.

10.  Manfaatkan Eardrops
Sebelum tidur, ada baiknya memperhatikan kebersihan bantal dan kasur, terutama keberadaan serangga atau semut. 

Jangan abaikan hal ini, karena mereka bisa sangat mengganggu jika berhasil masuk ke telinga Anda.

Begitu pula saat Anda berenang. Selain memiliki potensi besar untuk masuk ke dalam telinga, air juga bisa membawa kotoran masuk. Agar aman, manfaatkan eardrops saat berenang atau tidur.

11.   Bijak Menggunakan Earphone dan Headphone
Dalam penelitian yang dilakukan oleh ahli akustik, Profesor Huggonet menemukan penemuan baru, bahwa terlalu sering menggunakan alat pendengar seperti earphone dan headphone dengan suara kencang berpotensi menyebabkan kesehatan telinga dan pendengaran terganggu.

Ada 2 kemungkinan yang terjadi, yang pertama Anda menjadi kurang peka terhadap bunyi dan yang kedua sebaliknya

Anda justru menjadi telalu sensitive terhadap bunyi. Sebaiknya, gunakan earphone maksimal 2 jam sehari lalu istirahatkan pendengaran selam 6 jam sesudahnya. 

Pemakaian earphone terlalu lama juga bisa menghambat telinga mengeluarkan kotorannya.


Sumber :
http://disehat.com/macam-macam-penyakit-pada-telinga/
http://doktersehat.com/cara-merawat-telinga-agar-tetap-sehat/
http://penyakittelinga.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar